Beranda | Artikel
Tugas Para Dai Adalah Mendakwahkan Tauhid
Selasa, 2 Februari 2016

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Amma ba’du:

Ini adalah lembaran-lembaran kecil, tulisan-tulisan di dalamnya memuat beberapa kalimat yang berkaitan dengan perintah Allah Ta’ala yang paling agung yaitu tauhid, dan larangan Allah Ta’ala yang sangat berbahaya yaitu syirik.

Saudaraku, pembaca yang budiman… Sebagaimana diyakini oleh Ahlu Sunnah wal Jamaah yang berjalan di atas manhaj Salaf bahwa tidaklah Allah Ta’ala mengutus para Rasul dan menciptakan makhluk melainkan dalam rangka merealisasikan tauhid, meninggalkan, serta menjauhi syirik. Tatkala musuh besar kita syaithan yang terkutuk mengetahui hal ini, maka ia mengirim pasukannya untuk mamalingkan hamba-hamba Allah Ta’ala sesuai tingkatan mereka dari mempelajari tauhid dan mengamalkannya, baik para dai’nya, mad’u (orang-orang yang didakwahi), para ulama’, maupun masyarakat awam, kecuali orang-orang yang dirahmati oleh Allah Ta’ala. Ia menggoda para da’i untuk meninggalkan dakwah tauhid dengan alasan dakwah tauhid akan memecah belah persatuan dan kesatuan, atau dengan alasan orang-orang tidak akan berinteraksi dengannya, atau orang-orang sudah mengilmuinya. Dan seterusnya, tidak akan habis alasan yang dikemukakan. Bagaimana bisa kita meninggalkan dakwah tauhid karena alasan-alasan seperti ini, yang sama sekali tidak pernah dipedulikan oleh para Nabi dan para Rasul? Tahukah anda kenapa demikian? Karena mereka mengetahui –sesuai ilmu yang Allah Ta’ala ajarkan kepada mereka– bahwa tujuan mendakwahi manusia adalah mentauhidkan Allah Ta’ala. Tidak ada jalan keselamatan kecuali jalan mereka – Jalan mereka itu satu–, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.

Ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya, yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.”(Al-An’am : 153).

Tugas para da’i yang benar hanyalah menghidupkan dakwah para Rasul yaitu mentauhidkan Allah Ta’ala.

Diantara bentuk godaan syaithan kepada orang awam yaitu anggapan bahwa tauhid adalah perkara yang mudah dipelajari, dan kita sudah bertauhid. Maka untuk apa kita menyebarkan dakwah tauhid?

Kita katakan, Subahaanallah.. bagaimana bisa dikatakan demikian, sementara telah tersebar di berbagai negeri Islam dan negeri-negeri lain kegelapan syirik besar yang nyata, sebagaimana akan datang penjelasannya. Kemudian seandainya syirik merupakan sesuatu yang mudah diketahui maka kita tetap butuh agar senantiasa diingatkan (akan bahayanya), dan senantiasa butuh berdoa kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan darinya. Sebab kita tidak akan bisa seperti Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam (orang yang sempurna Imannya), walupun demikian beliau tetap memohon kepada Rab-Nya Ta’ala agar (dijauhkan dari kesyirikan).

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ.

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala” (Ibrahim : 35).

Ibrahim at-Taimi rahimahullah berkata: “Siapakah yang merasa aman dari musibah ini (terjerumus ke dalam kesyirikan) setelah Ibrahim ‘Alaihissalam” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir At-Thabari).

Kita tidak akan bisa seperti para Sahabat Rasulullah –sebaik-baik generasi– Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam senantiasa mengingatkan mereka agar bertauhid, bahkan ketika sakit menjelang wafatnya Shallallahu alaihi wasallam.

Wahai segenap manusia marilah belajar tauhid dan mendakwahkannya, karena mempelajari tauhid, mendakwahkan, serta mengamalkannya merupakan sebab tegaknya negeri Islam di dunia, dan merupakan sebab meraih Surga Firdaus di akhirat. Allah Ta’ala berfirman :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ.

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik”. (An-Nuur : 55).

***

Sumber: kitab Mukhalafaat fii at-Tauhid, hal. 3-5, karya Syaikh Abdul Aziz bin Rais ar-Rais

Penerjemah: Ust. Amir As-Soronji, Lc,.M.Pd.I

Artikel Muslim.or.id

🔍 Keistimewaan Anak Perempuan Dalam Islam, Sufi Artinya, Said Aqil Siradj Syiah, Hadis Tentang Silaturrahim, Arti Surah Al Zalzalah


Artikel asli: https://muslim.or.id/27411-tugas-para-dai-adalah-mendakwahkan-tauhid.html